Senin, 09 Februari 2015

Browser tidak bisa konek ke internet


Setelah bersih-bersih file, temp dan service windows 7, tiba-tiba browser tidak bisa konek ke internet padahal koneksi internet normal, bahkan hampir semua aplikasi termasuk antivirus pun tidakmau terkoneksi dengan internet, awalnya mengira browsernya rusak, saya uninstall tetaptidak bisa konek ke internet, bolak-balik seting firewall tetep juga akhirnya browsing pake hp ternyata dapet beberapa referensi bahwa hal ini diakibatkan karena winsock yang error.


caranya adalah sebagai berikut : (saya menggunakan Windows7)
     klik start menu
2.     ketik CMD
3.     Klik kanan Run As Administrator
4.     Ketik pada cmd : netsh int ip reset resetlog.txt kemudian enter
5.     Ketik lagi : netsh winsock reset  kemudian enter
6.     jiga sudah ada notif sucessfully maka reset winsock sudah berhasil
7.     Restart computer
    

  
Windows kembali normal dan bisa terkoneksi lagi dengan internet,Semoga bermanfaat

Minggu, 01 Februari 2015

TUGAS SISTEM PAKAR


JURNAL SISTEM PAKAR SELEKSI KARYAWAN
METODE TSUKAMOTO




Diajukan untuk memenuhi Tugas Semester
Mata Kuliah Sistem Pakar
Dosen
Nama : Alikhumaidi, S.KOM,M.KOM

Disusun Oleh :
Nama                          : Nopemberianus Lahagu
Nim                             : 146710657708
Program Studi           : Teknik Informatika




SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDONESIA
JAKARTA 17 JANUARI 2015

 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
   
Karyawan merupakan elemen penting dalam suatu perusahaan yang menentukan kemajuan suatu perusahaan. Tanpa kualitas karyawan yang baik dalam suatu perusahaan, maka sulit bagi perusahaan tersebut untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam menjalankan perusahaan tersebut. Langkah yng biasanya dilakukan dalam pengelolaan sumber daya manusia adalah tahap penyeleksian calon karyawan merupakan tahap penting yang hasilnya akan menentukan jalannya suatu perusahaan untuk mencapai tujuan. Proses seleksi karyawan yang efektif harus dilakukan dengan memperhatikan kriteria dan aspek penilaian antara lain pendidikan, kecakapan, keahlian, dan pengalaman kerja.
Metode Fuzzy Tsukamoto dapat diterapkan dalam penyeleksian karyawan. Metode ini digunakan karena logika Fuzzy dapat diterapkan dalam desain sistem kontrol tanpa harus menghilangkan teknik desain sistem kontrol konvensional yang sudah ada. Untuk membangun sistem pakar penyeleksian karyawan akan diterapkan logika Fuzzy dengan metode Tsukamoto. Metode ini pernah diterapkan pada beberapa permasalahan diantaranya untuk menentukan jumlah produksi barang berdasarkan data persediaan dan jumlah permintaan, menentukan besaran tips yang diberikan pada suatu restoran, untuk menentukan faktor pembebanan trafo pln, menentukan harga mobil bekas Toyota Avanza [KEN – 13] 
Cara yang dilakukan dalam proses seleksi karyawan masih menggunakan manusia dalam proses penentuan kelolosan calon karyawan yang rentan akan faktor non-teknis yang menyebabkan tidak lancarnya suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang disebabkan oleh rendahnya kualitas karyawan tersebut. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan agar dapat menurunkan tingkat kesalahan dalam seleksi penerimaan karyawan agar tujuan suatu perusahaan bisa tercapai dengan karyawan yang berkualitas.


1.2. Rumusan Masalah
     
Berdasarkan latar belakang yang ada maka dapat ditentukan rumusan masalah yang meliputi:
1.Bagaimana implementasi dari sistem pakar penyeleksian karyawan dengan metode Tsukamoto?
2.Bagaimana tingkat akurasi metode Tsukamoto dalam penerapan pada sistem pakar penyeleksian karyawan?


1.3. Batasan Masalah
    
Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah :
1.     Sistem yang akan dibangun berupa aplikasi sistem pakar untuk membantu penyeleksian karyawan berbasis web dengan menggunakan metode Tsukamoto.
2.     Data yang digunakan untuk pengujian sistem pakar ini berupa hasil tes kecakapan, tes kepribadian, informasi biografi, dan wawancara.

1.4. Tujuan
     Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah :
  1. Menerapkan logika Fuzzy metode Tsukamoto untuk penyeleksian karyawan.
  2. Melakukan pengujian akurasi dari penelitian ini.
1.5 Manfaat
     Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis, pembaca, maupun pengguna sistem hasil penelitian ini. Adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut :


- Bagi Penulis
  1. Sebagai sarana mengimplementasikan ilmu dalam bidang kecerdasan buatan.
  2. Mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru dari implementasi logika Fuzzy metode Tsukamoto serta dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan metode Tsukamoto.
- Bagi Pembaca
  1. Mendapatkan hasil dan pengetahuan baru dari hasil penerapan logika Fuzzy metode Tsukamoto.
- Bagi Instansi atau Perusahaan
  1. Dalam penelitian ini instansi atau perusahaan yang memakai sistem ini terbantu dalam penyeleksian karyawan baru.
  2. Instansi atau perusahaan yang menggunakan sistem ini akan terbantu dalam waktu, tenaga, dan biaya yang lebih efisien karena akan lebih mudah dan lebih cepat untuk melakukan penyeleksian karyawan.
1.6. Sistematika Penulisan
   Penyusunan laporan proyek akhir ini menggunakan kerangka pembahasan yang tersusun sebagai berikut :
Bab I   Pendahuluan
           Memuat latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, sistematika penulisan      dan jadwal penelitian.
Bab II   Dasar Teori
            Menguraikan teori dasar dan teori penunjang yang berkaitan dengan seleksi karyawan, logika Fuzzy, dan metode Tsukamoto.
Bab III  Metode Penelitian
       Membahas metode yang digunakan dalam penelitian yang terdiri dari studi pustaka, metode pengambilan data, metode perancangan, metode implementasi, metode pengujian dan analisis serta pengambilan kesimpulan dan saran.
Bab IV  Analisa dan Perancangan
        Membahas analisis kebutuhan dan perancangan Sistem Pakar Seleksi Karyawan Menggunakan Metode Tsukamoto.
Bab V  Implementasi
       Membahas tentang implementasi dari Sistem Pakar Seleksi Karyawan Menggunakan Metode Tsukamoto.
Bab VI  Pengujian dan Analisis
            Memuat strategi , teknik dan hasil pengujian terhadap sistem pakar yang telah diimplementasikan
Bab VII Penutup 
Memuat kesimpulan serta saran yang diperoleh dari pengujian dan analisis sistem pakar untuk pengembangan lebih lanjut.

BAB II
DASAR TEORI
Pada bab dua, terdiri dari kajian pustaka dan dasar teori. Kajian pustaka adalah membahas penelitian yang telah ada dan yang diusulkan. Dasar teori membahas teori yang diperlukan untuk menyusun penelitian yang diusulkan. Kajian pustaka pada penelitian ini adalah membandingkan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yang berjudul ‘Pemanfaatan Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai Model Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan’ dan ‘Penerapan Metode Tsukamoto (Logika Fuzzy) Dalam Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Jumlah Produksi Barang Berdasarkan Data Persediaan Dan Jumlah Permintaan’. Dasar teori yang diperlukan berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah adalah konsep dasar seleksi karyawan, sistem pakar, logika fuzzy, dan metode Tsukamoto.
2.1. Kajian Pustaka
            Kajian pustaka pada penelitian ini adalah membandingkan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yang berjudul ‘Pemanfaatan Analytical Hierarchy Process(AHP) sebagai Model Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan’[KUS – 09] dan ‘Penerapan Metode Tsukamoto (Logika Fuzzy) Dalam Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Jumlah Produksi Barang Berdasarkan Data Persediaan Dan Jumlah Permintaan’ [ABD – 11]. Pada penelitian pertama membahas tentang diagnose penyakit diabetes mellitus menggunakan metode certainty factor. Pada penelitian kedua membahas tentang suatu aplikasi sistem pakar yang juga mendiagnosa penyakit diabetes mellitus, tetapi menggunakan metode dhemster shafer. 


2.2. Seleksi Karyawan

Menurut Cascio (2003) dan Munandar (2001), proses rekrutmen adalah suatu proses penerimaan calon tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja (lowongan pekerjaan) pada suatu unit kerja dalam suatu organisasi atau perusahaan, sedangkan proses seleksi adalah proses pemilihan calon tenaga kerja yang paling memenuhi syarat untuk mengisi lowongan pekerjaan.
Sedangkan menurut Munandar (2001) menjelaskan bahwa sasaran seleksi adalah suatu rekomendasi atau suatu keputusan untuk menerima atau menolak seseorang calon untuk pekerjaan tertentu berdasarkan suatu dugaan tentang kemungkinan - kemungkinan dari calon untuk menjadi tenaga kerja yang berhasil pada pekerjaannya. Tugas seleksi adalah menilai sebanyak mungkin calon untuk memilih seorang atau sejumlah orang (sesuai dengan jumlah orang yang diperlukan) yang paling memenuhi persyaratan pekerjaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Beberapa tahapan dalam proses seleksi calon karyawan antara lain adalah seleksi surat lamaran, wawancara awal, ujian, psikotes dan wawancara, penilaian akhir, pemberitahuan dan wawancara akhir, dan yang terakhir adalah penerimaan. Beberapa aspek penilaian psikologis dari seleksi calon karyawan antara lain tes kecakapan, tes kepribadian, tes situasional, informasi biografi, dan wawancara [LSC - 06].
2.3. Sistem Pakar
            Sistem pakar merupakan cabang dari Artificial Itellegence (AI) yang cukup tua karena sistem ini mulai dikembangkan pada pertengahan 1960. Sistem pakar yang muncul pertama kali adalah General-purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel dan Simon. Sampai saat ini banyak sistem pakar yang dibuat, seperti MYCIN untuk diagnosis penyakit, DENDRAL untuk mengidentifikasi struktur molekul campuran yang tak dikenal, XCON dan XSEL untuk membantu konfigurasi sistem komputer besar, SOPHIE untuk analisis sirkuit elektronik, Prospector digunakan di bidang geologi untuk membantu mencari dan menemukan deposit, FOLIO digunakan untuk membantu memberikan keputusan bagi seorang manajer dalam stok dan investasi, DELTA dipakai untuk pemeliharaan lokomotif listrik diesel, dan sebagainya [SUT-11: 159].
2.3.1. Pengertian Sistem Pakar
            Istilah sistem pakar berasal dari istilah knowledge-based expert system. Istilah knowledge-based expert system muncul karena untuk memasukkan masalah, sistem pakar menggunakan pengetahuan seorang pakar yang dimasukkan ke dalam komputer. Seseorang yang bukan pakar menggunakan sistem pakar untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, sedangkan seorang pakar menggunakan sistem pakar untuk knowledge assistant [SUT-11:160].
            Sistem pakar adalah sebuah sistem yang menggunakan pengetahuan manusia dimana pengetahuan tersebut dimasukkan ke dalam sebuah komputer dan kemudian digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya membutuhkan kepakaran atau keahlian manusia (Turban, 2001).
            Sistem pakar adalah program komputer yang mempresentasikan dan melakukan penalaran dengan pengetahuan beberapa pakaruntuk memecahkan masalah atau memberikan saran (Jackson, 1999).
            Sistem pakar adalah program yang berbasiskan pengetahuan yang menyediakan solusi ‘kualitas pakar’ kepada masalah-masalah dalam bidang (domain) yang spesifik (Luger dan Stubblefield, 1993).

2.3.2. Ciri - Ciri Sistem Pakar
Ciri-ciri sistem pakar adalah sebagai berikut [SUT-11:162] :

a. Terbatas pada domain keahlian tertentu.
b. Mampu memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau tidak pasti.
c. Mampu menjelaskan alasan-alasan yang diberikannya dengan cara yang dapat dipahami.
d. Bekerja berdasarkan kaidah atau rule tertentu.
e. Mudah dimodifikasi.
f. Basis pengetahuan dan mekanisme inferensi terpisah.
g. Keluarannya atau output bersifat anjuran.

h. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah sesuai, dituntunoleh dialog dengan pengguna.

2.3.3. Konsep Dasar SistemPakar
Konsep dasar sistem pakar meliputi :

a.      Kepakaran (Expertise)
Kepakaran merupakan suatu pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan, membaca dan pengalaman. Kepakaran memungkinkan para ahli dapat mengambil keputusan lebih cepat dan lebih baik daripada seorang yang bukan pakar.
Kepakaran meliputi pengetahuan tentang [SUT-11:163] [TUR- 05:715]:
v Fakta-fakta tentang bidang permasalahan tertentu
v  Teori-teori tentang bidang permasalahan tertentu
v Aturan-aturan dan prosedur-prosedur menurut bidang permasalahan umumnya.
v Aturan heuristic yang harus dikerjakan dalam suatu situasi tertentu
v Strategi global untuk memecahkan permasalahan
v Pengetahuan tentang pengetahuan (meta knowledge)

b.     Pakar (Expert)
Pakar adalah seseorang yang mempunyai pengetahuan, pengalaman, dan metode khusus serta mampu menerapkannya untuk memecahkan masalah atau memberi nasihat. Seorang pakar harus mampu menjelaskan danmempelajari hal - hal baru yang berkaitan dengan topik permasalahan, jika perlu harus mampu menyusun kembali pengetahuan-pengetahuan yang didapatkan dan dapat memecahkan aturan-aturan serta menentukan relevansi kepakarannya. Seorang pakar mampu melakukan kegiatan-kegiatan berikut [SUT-11:163] :
Ø Mengenali dan memformulasikan permasalahan.
Ø Memecahkan permasalahan secara cepat dan tepat.
Ø Enerangkan pemecahannya
Ø Belajar dari pengalaman
Ø Merestrukturisasi pengetahuan
Ø Memecahkan aturan-aturan
Ø Menentukan relevansi